Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pembuatan Kerupuk Ikan Kakap
Khas Kota Palembang
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kota Palembang
memiliki beragam makanan kuliner yang dapat dinikmati. Selain pempek, tekwan,
model yang menjadi makanan kuliner khas masyarakat Palembang, terdapat juga
kerupuk. Kerupuk ini merupakan makanan ringan yang dijadikan sebagai camilan ataupun
lauk bagi masyarakat setempat.
Biasanya pabrik
yang memproduksi kerupuk merupakan produk home
industry, yaitu rumah usaha/ perusahaan kecil yang kegiatan ekonominya
dipusatkan di rumah dan menghasilkan produk/jasa atau biasa disebut dengan
industri rumahan. Home industry yang
penulis angkat yaitu milik Bapak Samsul (40 Tahun). Usaha home industry kerupuk ini sudah berjalan sejak tahun 2012 hingga
sekarang, yaitu sudah 7 tahunan. Dalam mengerjakan usaha ini Bapak Samsul tidak
sendiri, namun ditemani oleh 1 karyawan yaitu Bapak Robi (35 tahun), yang
merupakan adik kandungnya.
Kerupuk ini
menggunakan bahan baku ikan kakap. Ikan kakap banyak dijual di pasaran. Ikan
kakap dibeli langsung oleh Bapak Samsul di pasar KM 5. Bahan yang digunakan
cukup mudah untuk didapatkan. Proses pembuatan kerupuk ini biasanya hanya memakan
waktu selama 2 hari. Cahaya matahari (cuaca) merupakan faktor pendukung dalam
proses penjemuran kerupuk.
B.
Letak
Geografis
Lokasi home
industry ini tidak jauh dari pusat kota, yaitu dapat ditempuh sekitar 30
menitan. Alamatnya di Jalan Kuburan
Nasrani, Lorong Kalpataru 1, RT 34 RW 07, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning.
Luas area kelurahan yaitu 121 Ha dengan batasan wilayah di sebelah utara yaitu
Kelurahan Suka Jaya, sebelah Selatan yaitu Kelurahan 20 Ilir D. II, sebelah
Barat yaitu Kelurahan Talang Aman, dan sebelah Timur Kelurahan 8 Ilir.
Sumber:
Dokumen pribadi
Gambar
1. Peta Kelurahan Pipa Reja
Sumber:
Dokumen pribadi
Gambar
2. Luas dan Batas Kelurahan Pipa Reja
C.
Penduduk
Wilayah Kelurahan
Pipa Reja ini memang merupakan pemukiman penduduk. Jumlah penduduk per Maret
2019 yaitu 15.590 jiwa. Mata pencaharian penduduk sekitar berbeda beda yaitu
ada yang berdagang, guru, polisi, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan lain-lain.
Sumber: dokumen
pribadi
Gambar 4. Data
Kependudukan
BAB
II
ISI
A.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Baskom
besar
b. Gayung
c. Kukusan
d. Piring
untuk membentuk kerupuk
e. Sendok
untuk mengambil yang di dalam piring
f. Kompor
gas
g. Wajan
besar
2. Bahan
(Untuk 50 Kg Kerupuk)
a. Ikan
kakap yang sudah dihaluskan 8 kg
b. Tepung
Tapioka (sagu) 50 Kg
c. Garam
1 Kg
d. Sasa
1,6 Kg
e. Air
10 gayung
f. Minyak
goreng
B.
Cara
Pembuatan
1.
Campurkan ikan yang sudah halus, garam,
sasa, dan air secara bersamaan. Aduk hingga rata
2.
Lalu dimasak di atas kompor sampai
setengah matang, kemudian angkat.
3. Selanjutnya, ambil beberapa gayung
campuran bahan yang sudah di masak tadi dan campurkan dengan tepung tapioka di
tempat pengadonan untuk diadon
4.
Adon terus hingga rata
5.
Setelah adonan rata, pindahkan hasil
adonan di tempat pencetakan kerupuk
6.
Tekan-tekan adonan sebanyak 3-5 kali
tekanan dengan menggunakan piring kaleng yang permukaan bawahnya terdapat
lubang-lubang kecil
7. Lalu ambil adonan yang sudah membentuk kerupuk
(keriting) menggunakan sendok/lempengan aluminium dan letakkan di tampa
8.
Kemudian kukus kerupuk hingga terdapat
uap yang keluar dari kukusan.
9.
Lalu jemur kerupuk di bawah sinar
matahari selama 2 hari
10.
Lalu goreng kerupuk dengan menggunakan
minyak goreng
11.
Terakhir, bungkus kerupuk ke dalam
plastik sesuai dengan permintaan konsumen.
C.
Cara
Distribusi
Dalam 1 kali
pembuatan, kerupuk yang dihasilkan sebanyak 50 Kg. Harga untuk 1 Kg kerupuk
yaitu Rp 30.000. Kerupuk ini didistribusikan ke toko-toko yang ada di Pasar
Perumnas dan ke warung-warung. Selain itu masyarakat sekitar juga membeli
langsung kerupuk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar